Islam, Agama
Rahmatan Lil ‘alamin?
Oleh:
Ziyadi Ali Ikromi
Assalamu’alaikum wr.wb
Bagaimana
kabarmu wahai saudaraku, kaum muslimin? Semoga Allah selalu memberikan nikmat
kesehatan kepadamu. Amiin.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin,
dengan izin Allah, disini akan di bahas sedikit pengetahuanku tentang Islam.
Aku berharap semoga saudara-saudaraku bisa menerima apa yang akan saya bahas ini.
Saudaraku,
tahukah engkau tentang Islam? Pastinya engkau tahu. Ya, betul sekali. Islam
adalah satu-satunya agama yang di ridhoi oleh Allah, dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 19,
yang berbunyi:
¨bÎ) úïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3
$tBur y#n=tF÷z$# úïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# wÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3t ÏM»t$t«Î/ «!$# cÎ*sù ©!$# ßìÎ| É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ
19. Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Pada ayat
tersebut dijelaskan bahwa hanyalah agama Islam yang diridhoi oleh Allah, Islam-lah
satu-satunya agama yang dapat membawa kita menuju kebahagiaan yang hakiki baik
dunia maupun di akhirat nanti. Islam-lah yang bisa membawa kemakmuran,
keberkahan dan kedamaian baik itu kepada manusia maupun alam semesta ini.
Karena pada dasarnya Islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘alamin.
Saudaraku,
aku sangat yakin bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, sungguh
aku tidak meragukan hal itu sedikitpun. Namun dalam hati kecilku, aku sangat
gelisah melihat keadaan umat muslim sekarang, banyak sekali masjid-masjid, pondok
pesantren, pendidikan yang berbasis agama Islam, pengajian-pengajian namun
kriminalitas tetap merajalela bahkan semakin banyak, pergaulan pemuda-pemudi
muslim semakin semrawud, anak-anak menjadi korban seksual, alam sudah begitu
rusaknya, umat muslim di bantai dengan di bunuh dan masih banyak lainnya yang
tidak bisa aku sebutkan satu persatu wahai saudaraku. Aku tahu engkau memahami
apa yang aku maksudkan itu wahai saudaraku. Lihatlah disekelilingmu, pasti
engkau akan menyadarinya bahwa kebatilan-kebatilan semakin hari semakin parah, yang
haq menjadi batil dan yang batil menjadi haq, dunia ini sudah terbalik
saudaraku. Jika kita kembali lagi ke Zaman Rosulullah di utus, dan berkaca pada
keadaan umat waktu itu, umat sekarang ini tidak ada bedanya sama sekali dengan
orang-orang jahiliyah. Pernahkah umat Islam mengevaluasi hal itu? Pernahkah
wahai saudaraku?
Saudaraku,
jika kita mau mendalami lebih jauh lagi, maka akan terbesit sebuah pertanyaan
dalam diri kita “Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, tetapi kenapa
pada kenyataanya justru sebaliknya, jauh dari rahmatan lil’alamin. Apa yang
salah dengan Islam? Bagaimana seharusnya Islam itu?” Jika kita mau mencari
jawabanya, jawabanya ada di dalam surat Al- Baqarah ayat 208, yang berbunyi:
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$2 wur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
208. Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Tahukah
engkau wahai saudaraku, pada surat Al- Baqarah ayat 208 Allah memerintahkan
orang-orang beriman untuk masuk Islam secara Kaffah (keseluruhan), tidak
setengah-setengah atau hanya sebagian saja. Jika kita pahami, Islam yang
sekarang ini hanya sebagian, tidak kaffah. Lalu jika hanya sebagian apakah
Islam itu akan berfungsi sebagaimana mestinya? Apakah rahmatan lil’alamin itu
akan tercapai hanya dengan Islam yang setengah atau sebagian itu? Tidak
saudaraku, tidak akan pernah bisa.
Wahai
saudaraku, kita analogikan dengan sebuah
sepeda. Kita tahu sepeda yang baik adalah sepeda yang lengkap tanpa ada satupun
yang hilang bagian-bagianya. Nah sekarang, apabila roda sepeda itu dilepaskan,
apakah fungsinya akan berjalan dengan baik? Apakah bisa dikatakan sepeda tanpa
roda itu sepeda yang baik? Tidak saudaraku, sepeda itu akan dikatakan baik atau
berjalan dengan baik jika bagian-bagian dari sepeda itu lengkap, begitu juga
Agama Islam. Islam akan menjadi agama yang rahmatan lil’alamin jika
bagian-bagian yang lain juga diterapkan dan dijalankan. Islam mempunyai
syariat, apakah syariat Islam diterapkan? Islam mempunyai hukum, apakah hukum
Islam diterapkan? Islam punya sistem pemerintahan, apakah sistem pemerintahan
sudah di terapkan? Islam sama sekali belum tegak, lalu bukankah ini tugas kita
semua wahai saudaraku? Apakah kita akan diam saja melihat Islam seperti ini?
Memang di
negeri ini mayoritas penduduknya adalah
umat muslim, tapi kuantitas tidak menjamin akan tercapainya rahmatan lil
‘alamin. Bukan orangnya tapi Islam itu sendiri yang rahmatan lil ‘alamin. Lalu
Islam seperti apa yang rahmatan lil ‘alamin? Yaitu Islam yang kaffah, Islam
yang tidak dipisah-pisah antara bagian yang satu dengan lainnya karena Islam
itu satu kesatuan, tidak bisa kita menerapkan satu bagian namun bagian yang lain
tidak diterapkan.
Sudah
waktunya kita sebagai seorang muslim seharusnya berjuang untuk mengembalikan
bagian-bagian yang hilang tersebut, jangan hanya membahas hal-hal yang
sebenarnya tidak begitu penting. Masalah kita pada saat ini adalah terlalu
fokus pada masalah-masalah remaja seperti mahabbah(cinta),
pacaran dan lain-lain. Tetapi kita lupa untuk membahas hal-hal yang sebenarnya
urgen dan mendesak dikalangan umat Islam sekarang ini. Kita lupa membahas
bagaimana seharusnya Islam diterapkan.
Demikianlah
pembahasan yang bisa saya sampaikan, semoga pembahasan ini bermanfaat bagi
saudara-saudaraku umat muslim yang membacanya. Amiin. Saya hanya bisa
menyampaikan, Allah-lah yang akan memahamkan.
Billahi fii
Sabilil haq, Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum
wr.wb